Cari Blog Ini

Rabu, 17 Agustus 2011

jadi PECUNDANG saja!

sekali berarti, sudah itu mati...
begitulah sepenggal kutipan puisi Chairil Anwar yang seakan menggambarkan makna perjuangan hari ini,
Hari ini siapa pejuang dan siapa pecundang semakin sulit untuk dibedakan.
Pejuang yang merelakan jiwa-raganya untuk berjuang begitu mudah dilupakan saat tujuan perjuangan telah didapatkan. lihat para pejuang kemerdekaan kita yang kini harus hidup susah untuk mengisi kemerdekaannya. lihat para janda pejuang yang harus terlunta-lunta tak berdaya dalam mempertahankan rumah kenangannya, para pahlawan devisa yang harus merelakan tubuhnya cacat dan lehernya terlepas demi kemakmuran bangsa. Beginilah cara negeri ini dalam menghargai jasa para pahlawannya. Sedangkan para pecunang negeri ini begitu dapat apresiasi tinggi. Fasilitas mewah Pak gayus yang bebas "keluar-masuk" penjara dan kekayaan berlimpah, naik jet pribadi ala Pak nazarudin, fasilitas hotel bintang 5 di penjara para koruptor, para jaksa penegak keadilan yang bebas memiliki pekerjaan sambilan memungut "pajak upeti", libuaran gratis ala wakil rakyat terhormat ke luar negeri, dan segudang aktivitas-aktivitas mewah para pecundang lainnya.

Maka dari itu wahai generasi muda, lihatlah potret keanehan negeri ini.. Dimana para pecundang diperlakukan bak raja, sementara pejuang diperlakukan tak lebih dari binatang peliharaan yang "jika sudah tiba waktunya akan dikorbankan".
Di negeri ini lebih terhormat kita menjadi pecundang saja daripada harus mengorbankan segalanya untuk bangsa ini dengan menjadi pejuang yang....,
"SEKALI BERARTI SUDAH ITU MATI" 

( Rifyal "punk5" Dahlawy Chalil )