Cari Blog Ini

Sabtu, 13 Agustus 2011

Makna Kemerdekaan

Hari kemerdekaan? Apa benar kita telah merdeka? Apa kita berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah?
Mungkin itulah pertanyaan yang sekarang ada di pikiran saya selaku anak bangsa. Saya berfikir sepertinya kita belumlah merdeka kawan! Jika kemerdekaan hanya dinilai dari perginya penjajah dari negeri ini mungkin itu telah kita dapatkan sejak tahun 1945 yang lalu....
Tapi kawan jika kemerdekaan dinilai dari seberapa besar orang yang merasa memiliki jiwa yang merdeka, mungkin kita dikatakan belum merdeka. Lihat saja berapa banyak orang yang dijajah ketakutan hanya untuk berobat ke rumah sakit. Berapa banyak orang yang hanya pasrah menghadapi gejolak harga yang semakin mahal tak terkendali, seperti pasrahnya pekerja rodi di jaman penjajahan. Lihatlah ketakutan-ketakutan yang masih menghantui rakyat kita, apakah itu yang dikatakan kemerdekaan?
Panggung pilitik kita, penegakan hukum kita, gejolak sosial kita, semuanya menunjukkan bahwa kita masih terjajah. Kemana kasus century kita, apa kabarnya Bapak perpajakan nasional kita, Gayus Tambunan?, belum selesai kasus tersebut kini perhatian kita telah ditujukan pada idola baru yakni Nazarudin yang kabarnya tiba di tanah air hari ini.
Inilah potret kemerdekaan kita hari ini kawan. 17 Agustus beberapa hari lagi, semua orang akan melakukan upacara kemerdekaan dan meneriakkan PROKLAMASI. Tapi kita lupa kawan akan teriakan proklamasi yang selalu dikumandangkan rakyat yang benar-benar masih terjajah jiwanya. Mereka ingin meredeka dari rasa takut untuk pergi ke rumah sakit, mereka ingin merdeka dari tingginya harga sembako, mereka ingin menikmati BBM yang dihasilkan tanah air mereka, mereka ingin bebas nenuntut ilmu dimana pun itu tanpa berfikir mahalnya  biaya pendidikan, dan masih banyak jeritan-jeritan lainnya.

Moment kemerdekaan ini mari kita renungkan arti kemerdekaan yang sesunguhnya, seperti harapan para pejuang kita yang sesungguhnya berjuang bukan untuk mengusir penjajah tapi untuk mendapatkan kemerdekaan jiwa yang bebas tanpa tekanan pihak manapun!

( Rifyal "punk5" Dahlawy Chalil )