Cari Blog Ini

Senin, 11 Juli 2011

5 juli 2011

2011, Juli 05

Minggu, 10 Juli 2011

Pengaruh Perluasan Merek (Brand Extension) dan Kualitas Pelayanan (Service Quality) Terhadap Citra Perusahaan (Corporate Image) Perbankan Syariah, Survei Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor

ABSTRAK
  
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya perbankan konvensional yang melakukan perluasan merek (brand extension) dengan membuka Unit Usaha Syariah (UUS) maupun Bank Umum Syariah (BUS) untuk melayani transaksi syariah yang mulai berkembang saat ini. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui deskripsi tentang brand extension, service quality dan corporate image Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor, 2) untuk menguji secara empiris pengaruh brand extension dan service quality terhadap corporate image Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor. Penelitian ini menggunakan metode Frequency Analysis untuk analisis deskriptif dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan Maximum Likelihood Estomator (MLE) untuk analisis eksplanatori (causal research). Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 160 orang yang merupakan nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Bogor. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa brand extension berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap corporate image, hal ini menunjukkan bahwa citra Bank Syariah Mandiri cabang Bogor saat ini tidak dipengaruhi oleh citra Bank Mandiri sebagai brand induk. Sedangkan service quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap corporate image, dengan koefisien pengaruh sebesar 28.09%


Kata kunci        :       Brand extension, Service Quality, Corporate image, dan    Structural Equation Modelling (SEM).

Sabtu, 09 Juli 2011

Konsep produktivitas menurut Islam



Konsep produktivitas merupakan perbandingan dari output terhadap input. Semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti semakin banyak hasil (output) yang di capai. Adapun unsur-unsur dari produktivitas adalah efisensi, efektivitas dan kualitas.  Produktivitas = Output/Input. Sedangkan Output sendiri dapat berupa hasil dari tujuan yang dicapai dan input merupakan resource (sumber daya) yang diperoleh misalnya waktu, bahan baku, manusia, mesin, uang dll.
Namun bagaimana konsep produktivitas ini menurut pandangan Islam? Menurut pandangan saya, ternyata Islam tidak hanya semata-mata ajaran agama yang menganjurkan pengikutnya hanya untuk beribadah dan menyembah Allah SWT sebagai sesembahan, namun juga Islam menuntut kita umatnya untuk menjadi pribadi-pribadi yang unggul dari berbagai aspek. Untuk menjadi manusia yang unggul Allah SWT sebagai sang pencipta telah menganugerahi kita modal sumber daya atau yang disebut input (resource). Input yang diberikan Allah SWT berupa waktu, pikiran, ruh, nafsu, hati, kesehatan dll, yang kesemuanya itu perlu diproses menjadi output untuk mewujudkan kesejahteraan dunia dan ahirat. Alangkah merugi manusia yang telah dianugerahi berbagai sumber daya tetapi hanya menjadi orang-orang yang merugi atau bahkan celaka, karena tidak mampu menghasilkan output yang maksimal. Seprti sabda Rasulullah SAW “barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia termasuk orang-orang yang beruntung, dan barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin maka ia merugi dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia celaka.”

Konsep kualitas menurut Islam

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan hanya senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui (Q.S. Al-Ankabut: 64)”
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal (Q.S. Al-A’laa: 17)”
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. An-Nahl: 97)”
Bagaimana Islam memaknai kehidupan? Apakah hakikat kehidupan yang berkualitas menurut pandangan Islam? Mungkin 2 pertanyaan itu menjadi landasan berfikir kita mengenai makna hidup yang sesungguhnya. Hidup dalam pandangan Islam adalah kebermaknaan dalam kualitas secara berkesinambungan dari kehidupan dunia sampai akhirat, hidup yang penuh arti dan bermanfaat bagi lingkungan. Hidup seseorang dalam Islam diukur dengan seberapa besar ia melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai manusia yang telah diatur oleh Syariat Islam. Bahkan ada dan tiadanya seseorang dalam Islam ditakar dengan seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh umat dengan kehadiran dirinya. Rasulullah SAW bersabda "Sebaik-baiknya manusia di antara kalian adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Berarti untuk menuju kehidupan ahirat yang nyatanya lebih baik dan lebih kekal tentu harus memberikan kontribusi bagi diri, keluarga, masyarakat, dan negara.

Senin, 04 Juli 2011

Analisis Peluang dan Ancaman Lingkungan Demografi


            Lingkungan eksternal pemasaran adalah pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berada di luar kendali pemasar. Pengaruh-pengaruh tersebut akan memaksa pemasar untuk menyesuaikan arah dan strateginya agar tetap survive di lingkungannya. Situasi maupun perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal ini dapat memberikan peluang-peluang atau hambatan-hambatan yang dapat dimanfaatkan oleh pemasar. Akan tetapi seberapa luas peluang maupun hambatan pemasaran tergantung dari kemampuan atau kepekaan pemasar (sense of business) untuk melihatnya. Tidak setiap pemasar mampu menangkap atau bahkan “menciptakan” peluang-peluang yang ada serta mampu menghindar dari setiap hambatan-hambatan dalam lingkungan eksternal pemasaran.
            Lingkungan eksternal pemasaran meliputi enam komponen, yaitu lingkungan demografi, ekonomi, sosial-budaya, alam, teknologi dan politik-hukum. Berikut merupakan ulasan mengenai peluang dan ancaman dalam lingkungan eksternal pemasaran, khususnya lingkungan demografi.